We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 745
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Ruang Untukmu

Bab 745

“Hmph! Kamu terbiasa hidup mewah sejak kecil, maka apabila ingin terus menjalani gaya hidup seperti ini, kamu

harus berusaha keras mendapatkan pekerjaan yang sesuai,” ucap Marina dengan nada mengejek dan tampak tak

sabar ingin melihat cucunya berusaha. Dia cukup terkejut mengetahui cucunya berperilaku sangat tulus kepada

seorang gadis.

“Jangan khawatir, Nenek. Saya bisa menjaga diri.” Setelah berkata, Arya berusaha mengakhiri pembicaraan.

Di sisi lain, Nenek langsung memekik, “Arya, apakah kamu yakin ingin menentang kemauan Nenek hany a demi

gadis itu?”

“Nenek, namanya Salsa Anindito dan Nenek bisa memanggilnya Salsa.”

“Apakah kalian berdua berpacaran?”

“Iya!” Anya mengaku.

“Apakah kamu berencana menikahinya?” mata Marina berkedip-kedip dan sepertinya cucunya telah menemukan

cinta sejatinya,

“Nenek, mari kita tidak membahas hal ini sekarang. Maafkan saya telah menyusahkan Nenek, tetapi mulai

sekarang Neneklah yang mengurus bisnis keluarga. Beri saya waktu.”

ketika itu, nenek hanya berpikir sambil menyipitkan matanya. Dia sangat tahu watak cucunya ini dan merasa waktu

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

akan menjawab apakah dia benar-benar mencintai Salsa. Dia akan menunggu dan menyaksikan sendiri saat itu.

Akan tetapi, dia menganggap keputusannya untuk membekukan semua kattu rekening bank yang dipegang Arya

adalah benar karena penting mengajarinya melewati berbagai rintangan dalam hidup.

Saat pulang. Salsa pindah ke apartemennya sendiri dan tanpa sepengetahuan orang tuanya tinggal bersama Arya.

Secara kebetulan, apartemennya berlokasi sangat dekat dengan kantor Grup Prapanca, dengan tujuan demi

kenyamanannya bekerja, yang tentu saja membuat Donni dan Emma tidak punya alasan untuk meragukan kata-

katanya.

Meskipun tinggal di satu rumah, Salsa dan Arya tidur di kamar terpisah, oleh karena itu secara teknis mereka tidak

tinggal bersama.

Setelah menyudahi pembicaraan telepon dengan neneknya, Atya merasakan kelegaan dan melitik Salsa, yang

sedang mencuci baju di balkon, sebelum menawarkan diri untuk membantunya.

Sejak muda, dia tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tetapi senang membantu meskipun baru melakukan

semua itu sekarang.

“Hmm, apakah ukuran dadamu C?” Arya memegang pakaian dalam Salsa yang berwarna merah jambu dan

mengamatinya.

Melihat kelakuannya, wajah Salsa sedikit memerah dan segera merebutnya dari tangannya. “Kenapa kamu

mengamati benda ini dengan begitu penuh perhatian?”

Arya mengambil pakaian dalam merah jambu lain dari mesin cuci dan Salsa segera merebutnya darinya. “Kamu

duduk santai saja di sofa. Saya bisa melakukan semua ini sendiri.”

“Saya ingin membantu.” Setelah berkata, Arya mengulurkan tangan untuk mengambil beberapa pakaian dan

menggantungnya.

Setelah selesai menggantung semua pakaian, Salsa melihat Arya sedang duduk di sofa dan sibuk mengetik di

laptopnya. Dengan rasa ingin tahu, dia pun mendekat dan bertanya, “Kamu sedang mengerjakan apa?”

“Berinvestasi di pasar saham.”

“Saya pikir semua asetmu sudah dibekukan?” Matanya berkedip-kedip. Darimana dia mendapatkan uang untuk

diinvestasikan di pasar saham?

“Saya mengajukan pinjaman.”

“Dari siapa? Dari temanmu?”

“Tidak, saya pergi ke bank.”

“Hah?! Arya, kamu tidak boleh mengajukan pinjaman seperti meminjam bulpen! Apakah kamu menyadari

bagaimana tinggi bunganya? Kamu harus melunasi pinjaman itu sekarang juga. Saya yang akan menanggung

bunganya.” Salsa langsung menghentikannya.

Namun, Arya hanya menyeringai penuh percaya diri. “Jangan khawatir. Saya akan melunasi pinjaman ini dalam

satu minggu.”

Meskipun tidak seoptimis dirinya, Salsa masih memiliki tabungan yang bisa dipakai untuk melunasi pinjaman saat

jatuh tempo.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Salsa, mari kita makan siang di restoran yang sama yang kita kunjungi tadi malam! Saya suka makanannya.” Arya

menutup laptopnya dan menatapnya dengan penuh harap.

Saat itu, Salsa merasa geli dengan sarannya. Semalam, dia membawa Arya ke sebuah tempat untuk mencoba

sepiring makanan laut yang sangat pedas dan dia pikir orang yang suka memilih-milih makanan ini tidak dapat

mentolerirnya. Namun, rupanya dia sangat menikmati makanannya dan juga makanan pendamping yang

dicobanya semalam telah membuatnya takjub.

“Tentu, ayo kita makan siang di restoran yang sama. Apakah kamu yakin tidak masalah dengan ide ini?” Salsa

terheran-heran karena khawatir dia akan sakit perut setelah makan makanan pedas.

Meskipun tampak seperti anak manja, sebenarnya Arya menyukai makanan yang dinikmati masyarakat umum.

Terus terang, rasanya pun lebih enak daripada yang disajikan koki restoran bintang lima yang dibawanya pulang

dari luar negeri.

Restoran yang dia rekomendasikan pada Sofia untuk makan siang penuh dengan pelayan yang mempesona, terima

kasih untuk kehadirannya semalam. Terkejut melihat Arya kembali hari ini, mereka semua tersipu malu dan

mencoba mencari alasan untuk mendekat dan melirik ke arahnya sampai jantung mereka berdebar kencang.

Selain itu, mereka iri terhadap Salsa karena memiliki pacar yang sangat tampan.

Sementara itu, Salsa sangat menikmati makanan dari restoran ini sebagaimana juga dengan Arya. Meskipun tidak

terlalu dikunjungi banyak orang, makanannya sangat lezat.