We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 833
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 833

Anya adalah CEO cantik dan terkemuka di kota Carson. Dulunya dia adalah wanita tercantik di kota Carson. Ada

banyak orang yang ingin bertemu dengannya.

Dan karena itulah tingkat keamanan PT Smith menjadi lebih ketat.

Jadi orang biasa tidak akan mungkin bisa menerobos masuk ke dalam PT Smith.

Sekalipun memiliki hubungan bisnis dengan PT Smith, tetap saja harus mendaftar dulu ke satpam dan setelah itu

baru diantarkan ke resepsionisnya.

Biasanya, Anya tidak akan bertemu kliennya dengan sembarangan. Bahkan ada beberapa klien yang sangat

penting pun hanya ditangani oleh bawahannya.

Kecuali orang–orang itu adalah teman Anya sendiri atau beberapa orang yang sangat penting, dia baru bersedia

bertemu dengan mereka.

Vivi berkata bahwa Jayden sudah bertemu dengan Anya. Jadi secara otomatis pasti ada yang tak beres disini.

Dengan status dan identitas apa Jayden bisa bertemu dengan Anya?

Alina mengibaskan tangannya, “Aduhh, Nara, untuk apa kau mempedulikan masalah sepele seperti ini?”

“Sekarang yang paling penting adalah adik sepupumu sudah ditangkap dan kontrak kerjasama paman ketigamu

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

juga lenyap.”

“Ba bagaimana ini?”

Lalu dengan marah Nara berkata, “Ma, kau jangan tanya bagaimana terus kepada aku. Setidaknya aku harus tahu

apa yang sedang terjadi disini.”

Dengan terburu–buru Alina berkata, “Bukannya barusan Vivi sudah mengatakannya bahwa Anya meremehkan

keluarga kita…”

Nara langsung menyela ucapannya: “Apa direktur Anya orangnya seperti itu?”

“Ma, apa kau berani mengatakannya secara langsung di depan direktur Anya?”

“Apa kau tahu apa yang terjadi dengan orang yang menebar fitnah?”

Alina tertegun sejenak. Sebenarnya dia sangat jelas dengan apa yang terjadi dalam masalah ini.

Mata Nara yang cantik melebar dan menatap lurus ke Vivi, “Vivi, ceritakan yang sebenarnya, apa yang telah

terjadi?”

Dengan suara rendah Vivi berkata, “Ba… barusan aku sudah bilang

Nara langsung menggebrak mejanya: “Kalau kau tidak mau mengatakannya, aku juga tidak akan peduli.”

“Reva, ayo kita pergi!”

“Kita juga tidak perlu tinggal di rumah ini lagi. Biarkan saja mereka semua!”

Nara baru saja hendak pergi bersama dengan Reva namun dengan terburu–buru Alina segera meraih mereka

berdua.

“Aduhh, kalian jangan terbawa emosi.”

“Vivi, kau ceritakan lebih banyak lagi tentang situasinya secara detil.”

Vivi menatap Nara dengan muram lalu pada akhirnya dia menggertakkan giginya dan menceritakan situasi yang

sebenarnya,

Setelah mendengarkan ceritanya, Nara gemetaran karena marah, “Tante ketiga, paman ketiga, apa… apa kalian

masih berani meminta bantuan kepadaku?”

“Putra kalian sendiri telah melakukan hal semacam ini, apa–apa kalian tidak merasa malu?”

Anissa menundukkan kepalanya dan terisak. Dia tidak berbicara.

Ekspresi Spencer memucat. Sambil menggertakkan giginya dia berkata, “Si bajingan ini, aku. aku juga tidak tahu

kenapa dia bisa melakukan hal seperti ini.”

“Huhh!”

Alina tampak panik: “Nara, sekarang yang paling penting adalah kita harus mencari cara untuk menyelamatkan

adik sepupumu.”

“Dan juga, kontrak kerjasama ini, bagai.. bagaimana bisa dibatalkan begitu saja?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Kontrak kerjasamanya sudah ditandatangani, lalu mengapa Anya malah tampak seolah–olah tidak punya niat

untuk bekerja sama?”

Dengan marah Nara berkata, “Kalau menurutmu dia tidak punya niat untuk bekerjasama lantas bagaimana? Apa

harus menuntutnya?”

Mata Alina langsung berbinar. “Benar juga. Spencer, bagaimana… Bagaimana kalau kau menempuh jalur hukum..”

“Kalau dia benar–benar membatalkan kontraknya maka dia harus membayar ganti ruginya!”

“Aku tak percaya kalau dia benar–benar akan membayar ganti ruginya hanya demi untuk beberapa kata itu?”

Spencer menangis dengan sedih. “Kakak kedua, ini.. ini sama sekali tidak mungkin bisa.”

“Jangankan menuntut PT Smith, bahkan kalaupun kita benar–benar berhasil memenangkan gugatan itu, kantor

pusat aku juga tidak akan pernah mengijinkan kami melakukannya.”

“Kalau kerjasama dengan PT Smith hilang maka kantor pusat juga pasti akan hancur.”

“Jadi sekarang masalahnya bukan pada biaya ganti ruginya.”

“PT Smith tidak akan peduli dengan kerugian yang dilikuidasi tetapi, proyek kerjasama ini merupakan penyelamat

PT Peaceful!”

“Kalau proyek kerjasama ini hilang maka kantor pusat juga akan hancur, dan aku.. aku juga akan celaka..”

Alina tercengang: “Apa. apa separah itu?