We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1298
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1298 Gadis cilik itu dipukuli

Saat melihat hal ini, Reva benar–benar tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tercengang.

Gadis cilik ini benar–benar saling mengenal dengan anak kecil itu?

Gadis cilik itu mengambil hamburger dan jus jeruk tadi bukan untuk dirinya tetapi untuk diberikan kepada anak kecil

itu?

Bocah yang berada di alun–alun itu juga tampak agak panik. Dia melihat ke sekelilingnya dan saat mendapati tidak

ada yang memperhatikannya lalu dia segera mengulurkan pergelangan tangannya dan menarik hamburger serta

jus jeruk itu ke sampingnya……

Dia melahap hamburgernya dan meminum jus jeruk itu seolah–olah dia sudah lama sekali tidak

makan.

Karena tidak ada tangan sehingga sehelai daun selada yang ada di dalam burger itu terjatuh ke tanah.

Dan anak itu langsung menundukkan kepalanya dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengambil daun

selada tersebut dan memakannya dengan lahap.

Setelah hamburgernya habis dimakan lalu dia menjilat kertas pembungkus hamburger itu seolah -olah dia ingin

menelan semua aroma yang masih tersisa di sana.

Saat Reva melihat semua ini membuat dia merasa berat di dalam hatinya saat melihat tindak tanduk anak itu.

Namun setelah menunggu beberapa saat, Reva melihat ada sesuatu yang lebih mengejutkannya.

Gadis kecil yang tadi membawa seember bunga lagi dan mulai mengejar orang – orang yang ada di sekitar alun–

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

alun itu untuk menjual bunganya lagi.

Reva mengernyitkan keningnya dan secara perlahan dia mulai mengerti dengan apa yang terjadi pada gadis cilik

ini.

Reva sudah menunggu di restoran cepat saji ini dari siang hingga malam.

Setelah jam sepuluh malam akhirnya orang–orang di alun–alun itu berangsur

angsur pergi.

Pada saat ini, ada sebuah Van yang melaju ke samping alun–alun.

Tampak ada beberapa orang yang berjalan keluar dari dalam mobil. Salah satu dari mereka berlari dan

mengangkat anak yang ada di atas jalanan itu kemudian melemparkannya ke dalam

Van.

Sedangkan gadis kecil itu berjalan dengan malu–malu ke sisi mobil tersebut.

Sementara itu di sisi lain dari alun–alun tersebut juga tampak ada seseorang yang berjalan

keluar sambil mengatakan beberapa patah kata kepada orang

orang itu.

Dan orang–orang

orang itu sepertinya tampak kesal kemudian salah satu dari mereka langsung. menampar wajah si gadis cilik

tersebut.

Gadis itu ditampar dengan begitu kencang hingga dia menutupi wajahnya dan membuka mulutnya lebar – lebar

namun dia sama sekali tidak berani mengeluarkan suara.

Pria itu menunjuk gadis cilik itu dan sepertinya sedang memakinya juga.

Mata gadis cilik itu tampak ketakutan namun dia sama sekali tidak berani mengatakan apa–apa.

Dengan cepat, orang–orang ini segera masuk ke dalam mobil lalu pergi bersama gadis cilik dan anak kecil tadi itu.

Reva juga segera berjalan keluar dari restoran cepat saji itu saat ini. Tadi ketika datang ke sini, dia sudah

menyiapkan sebuah mobil di sini.

Kemudian dia mengemudikan mobil itu dan mengikuti Van yang berjalan menjauh itu.

Vani itu berbelok ke alun–alun lain yang ada di kota sambil membawa beberapa anak lainnya menjauh dari alun–

alun ini.

Setelah itu mereka langsung berbalik arah dan melaju pergi menuju ke pinggiran kota.

Akhirnya Van itu berhenti di sebuah kota bobrok yang ada di pinggiran kota.

Tidak ada terlalu banyak orang di kota itu sehingga Van itu mengelilingi kota sampai akhirnya tiba di sebuah villa

yang ada di pinggiran kota.

Reva mengikutinya hingga ke kota ini lalu dia segera menghentikan mobilnya dan berjalan pergi.

Saat melihat Van itu masuk ke halaman sebuah villa lalu dia berjalan dengan tenang dan memanjati dinding di

halaman villa itu untuk mengamati situasi di dalam sana.

Halamannya sangat besar dan tampak ada beberapa pria di halaman itu.

Dan di halaman ini juga tampak ada lebih dari selusin anak–anak.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Sebagian besar dari mereka sudah cacat secara fisik baik tangan ataupun kakinya yang tampak patah dengan

pakaian yang compang camping persis seperti anak yang dilihat oleh Reva itu.

Di halaman itu juga ada rangka besi.

Masih ada dua anak yang tergantung di rangka besi tersebut dan mereka semua digantung dengan tangan yang

terikat.

Salah satu anak itu memiliki bekas cambukkan di sekujur tubuhnya dan pakaiannya penuh dengan lumuran darah.

Dia benar–benar tampak menyedihkan.

Anak yang satunya lagi sedang dicambuk dengan keras oleh seorang pria.

Anak yang sedang dicambuk itu melolong sambil memohon, “Paman, ampuni aku, aku tidak akan berani lagi…”

Pria itu sama sekali tidak memedulikannya dan dia hanya memaki sambil merokok. “Sepanjang hari ini hanya 200

dolar saja? Kalau begitu untuk apa aku masih merawatmu?”

“Kau tahunya hanya makan saja sepanjang hari dan saat di suruh melakukan pekerjaan malah malas–malasan. Aku

benar–benar belum pernah melihat orang yang malas seperti kau!”

“Hari ini aku akan menghajarmu sampai mati!”

Anak itu berusaha menghindarinya dengan sekuat tenaga tetapi itu sama sekali tidak ada

gunanya.

Tiba

tiba saja cambuk itu mengenai kepalanya dan anak itu langsung pingsan.

Pria tersebut masih belum menyadarinya sehingga dia masih terus menghajar dan mencambuknya kemudian

setelah itu dia baru berhenti memukul setelah menyadari ada yang tidak beres dengan hal ini.