We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1239
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1239 Frans muncul

Reva: “Ternyata kalian juga memiliki rencana terhadap Gnome!”

“Tetapi, bagai… bagaimana kau bisa meracuninya?

“Itu adalah rumah Frans. Kalian tidak mungkin bisa menyelinap masuk untuk meracuninya,

kan?”

Anton tersenyum dan berkata, “Reva, apa kau ingin tahu siapa yang telah membantu kami melakukan hal ini?”

“Hahaha… hari ini, aku akan membuatmu mengerti sebelum kau mati!”

Dia menoleh dan berteriak: “Tuan Leo, mengapa kau masih bersembunyi di sana?”

“Sudah saatnya kau tunjukkan diriniu!”

Dari sebuah kegelapan tampak Leo yang berjalan keluar dengan perlahan.

Wajahnya tampak cemberut dan matanya dipenulu dengan api kebencian.

Reva mengernyitkan keningnya: “Ternyata kau?!”

Ekspresi Leo tampak dingin, “Benar, itu aku!”

“Bagaimana, kau tidak menduganya, kan?”

“Dari saat kau menghinaku itu seharusnya kau sudah tahu akibatnya akan seperti ini!”

“Biar aku kasih tahu yah, tidak ada seorang pun yang bisa menghina aku, si Leo ini. Kalau kau berani menghinaku

maka kau harus membayar dengan nyawamu!”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Reva menggertakkan giginya: “Frans telah memperlakukan kau dengan sangat baik…”

Leo langsung menegurnya: “Diam!”

“Memperlakukan aku dengan baik?”

“Huh, kalau dia benar–benar memperlakukan aku dengan baik maka dia juga tidak akan mungkin mempermalukan

aku di depan begitu banyak orang!”

Reva menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. Dia tidak berbicara lagi.

Anton mendengus dingin, “Kenapa, kau tidak terima dengan nasibmu ini?”

“Reva, apa kau yakin kau tidak ingin meronta sekali lagi?”

“Bagaimana kalau kau meronta sebentar lagi?”

“Coba kau pikir, kalau kau mati nanti, apa yang akan terjadi pada istrimu yang cantik itu?”

“Ckckck… pasti akan ada banyak orang–orang di kota Carson yang ingin menikmati tubuhnya!”

“Apa kau yakin, kau ingin pergi dengan cara seperti ini? Hahaha….”

Semua orang yang ada di sekitarnya langsung tertawa dengan liar.

Pada saat ini, terdengar suara dingin dari belakang “Lebih baik kau pikirkan dulu bagaimana cara untuk bertahan

hidup!”

Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang di tempat itu langsung terkejut.

Reva adalah orang pertama yang membalikkan badannya dengan ngeri. Dia menjadi sangat ketakutan sekali dan

seluruh tubuhnya pun gemetaran saat melihat sosok tinggi yang sedang berdiri di depan pintu itu. “Pa… papa…

papa angkat!”

Orang yang sedang berdiri di depan pintu itu adalah Frans Hubert.

Dia berdiri dengan kokoh dan sama sekali tidak tampak seperti sedang terkena racun!

Begitu melihat situasi ini, semua orang yang berada disini menjadi sangat terkejut.

“Kenapa… kenapa kau masih baik–baik saja?”

Ujar Anton.

Frans mendengus dingin: “Tentu saja aku baik–baik saja!”

“Karena setelah masuk ke dalam kamar, aku memakan obat penawar yang diberikan Reva kepadaku!”

Pada saat itu, Reva mencondongkan tubuhnya ke dekat telinga Frans dan memberitahunya bahwa dia sudah

diracuni kemudian dia menyurulinya untuk melakukan drama ini agar bisa memancing keluar orang–orang di balik

layar.

Dan bersamaan dengan itu, Reva ju

memberikan sebuah pil kepadanya.

Frans mengikuti rencananya dan berpura–pura tidak bisa bergerak karena keracunan lalu meminta seseorang

untuk membawanya pergi.

Demi untuk mencegah Frans dibunuh lalu Reva sengaja meminta Devi untuk menjaganya terus.

Sebenarnya, Leo sangat ingin sekali menggunakan kekacauan tadi untuk membunuh Frans,

Namun karena Devi yang selalu berada di sisinya sehingga dia tidak berani melakukan apa–apa.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Apalagi, orang–orang di Gnome juga masih menganggap Devi sebagai nona besar mereka.

Dia masih bisa beralibi bahwa Frans meninggal karena keracunan setelah membunuh Frans.

Namun kalau Devi yang terbunuh, apa yang harus dia katakan?

Setelah itu, Anton dan yang lainnya mengira Frans sama sekali tidak bisa bergerak lagi sehingga mereka datang ke

penjara bawah tanah untuk memamerkan kekuatan mereka.

Mereka tidak tahu bahwa Frans sudah mengetahui semua ini dengan sangat jelas.

Anton dan yang lainnya tidak bodoh. Mereka tahu bahwa mereka sudah dijebak ketika mendengar ucapan Frans.

“Reva, dasar penjahat licik kau!”

“Habisi dia!”

Franky meraung dengan marah.

Ketika orang–orang itu baru saja hendak bergerak tiba–tiba borgol di tangan Reva langsung terlepas begitu saja.

Segera setelah itu, Reva langsung melompat maju, meninju, menendang dan menaklukkan semua orang yang ada

di sekitarnya dalam sekejap mata.

Dia menatap Franky dengan dingin, “Aku hanya menyebutnya sebagai trik kecil – kecilan saja. Bagaimana bisa

disebut licik?”

“Sebaliknya kalian yang telah menuduh dan meracuni orang secara diam–diam inilah yang disebut sebagai perilaku

jahat yang sebenarnya!”