We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1069
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1069

Reva langsung melajukan mobilnya ke taman Dragon Lake.

Selama perjalanan, Nara sudah bertanya beberapa kali tentang apa yang sebenarnya telah terjadi namun Reva

hanya tertawa dan tidak menjawabnya sehingga membuat Nara semakin penasaran.

Tidak lama kemudian, kendaraan melaju ke gerbang Taman Dragon Lake.

“Untuk apa kau datang ke sini?”

Nara bertanya dengan rasa penasaran.

Reva hanya tersenyum dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia terus melajukan kendaraannya ke depan.

Saat melihat gerbang taman Dragon Lake yang semakin dekat, Nara menjadi panik. “Reva, kenapa kau masih

maju terus? Cepat berhenti!”

“Kalau maju sedikit lebih jauh lagi, itu sudah merupakan area taman Dragon Lake. Orang–orang luar tidak

diperbolehkan mendekati tempat–tempat ini dengan seenaknya.”

“Aku tahu kau berhubungan baik dengan tuan Austin namun ini juga adalah aturan yang di tetapkan oleh

tuan Austin. Kalau kau terburu nafsu seperti ini, kau hanya akan membuat tuan Austin merasa tidak enak

hati…”

Saat Nara masih terus berbicara, Reva sudah mengemudikan mobilnya ke depan gerbang.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Nara tampak malu. Si Reva ini mau apa sebenarnya? Kalau sampai dihentikan oleh satpam bukankah itu akan

sangat memalukan sekali dan mereka juga harus menjelaskannya juga?

Namun, saat kendaraan tiba di depan pintu gerbang, sesuatu yang tidak terduga terjadi.

Satpam tidak menghentikan Reva namun dia malah memberi hormat kepadanya dan memperhatikan Reva yang

mengemudikan mobilnya masuk ke taman Dragon Lake dengan hormat.

Nara tertegun sejenak. Ekspresi wajahnya tampak terheran- heran, “Apa… apa yang terjadi?”

“Kenapa satpamnya tidak menghentikan kita?”

“Semua orang

orang di taman Dragon Lake ini adalah orang orangnya Austin.”

“Bahkan para tokoh — tokoh penting dari kesepuluh keluarga terpandang pun tidak akan bisa masuk kalau mereka

bukan pemilik villa disini…”

Nara menatapnya dengan heran. “Reva, apa yang terjadi?”

“Ke… kejutan apa yang akan kau berikan padaku?”

Jantungnya berdegup dengan kencang karena dia teringat dengan apa yang dikatakkan Reva kepadanya di

waktu dulu.

Reva bilang dia akan memberinya sebuah rumah di taman Dragon Lake!

Apa jangan – jangan inikah kejutannya?

Reva memarkirkan mobilnya di depan halaman villa dengan lokasi terbaik dan area terluas.

Nara tertegun. Dia bisa melihat seberapa mahalnya nilai dari rumah ini.

Reva terkekeh, “Nara, bukannya kau selalu bilang bahwa kau belum pernah bertemu dengan Reina?”

“Hari ini, aku akan mengajakmu untuk bertemu dengan Reina!”

Reva yang menikah ke dalam keluarga Shu di waktu dulu itu hanya mengadakan upacara pernikahannya dengan

asal.

Pada saat ini Reina sedang sakit parah sehingga keluarga Shu sama sekali tidak mengijinkannya untuk hadir di

acara pernikahannya.

Setelah itu, keluarga Shu juga tidak mengijinkannya masuk ke rumah keluarga Shu dan selama itu dia hanya tinggal

di sebuah rumah kontrakan.

Dan anggota keluarga Shu pun belum ada yang pernah menjenguk Reina.

Nara langsung menjadi bersemangat, “Reina… dimana Reina?”

“Dia sudah pulang?”

Sebelumnya Reva memberitahu Nara bahwa Reina sedang berada di luar kota untuk menjalani perawatan medis

hanya agar Nara tidak mengkhawatirkan urusan Reina.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Sudah kerap kali Nara bertanya kepadanya kapan Reina akan pulang karena dia juga sangat merindukan adik

Reva itu.

Bersamaan dengan ini, pintu villa terbuka.

Reina menjulurkan kepalanya dari dalam dan saat melihat Reva, dia tampak sangat gembira sekali dan berlari

dengan langkah besar, “Kakak, kakak…”

Reva tersenyum dengan ringan sambil mengusap kepalanya, “Nara, ini Reina, adikku!”

“Sini, Reina, biar aku perkenalkan kepadamu. Ini adalah kakak iparmu, Nara yang juga adalah istriku…”

Sebelum Reva sempat menyelesaikan ucapannya tiba–tiba Reina berkata, “Kakak?”

“Apa… apa kau adalah kakak yang mengenakan kacamata hitam itu?”

Secara spontan Reva terkejut. “Kakak yang mengenakan kacamata hitam apa?”

Reina langsung menjawabnya, “Kak, kau lupa yah? Aku sudah pernah memberitahumu.”

“Waktu aku saki dulu, ada seorang kakak yang mengenakan kacamata hitam dan sering datang untuk

menjengukku.”

“Dia bahkan memberikan aku banyak barang!”

“Ini adalah kakak yang mengenakan kacamata hitam itu!”

Reva hanya bisa membelalakan matanya dengan lebar. Mau tak mau matanya pun menjadi basah dan lembab.

Selama ini dia selalu mengira bahwa Nara sama sekali tidak pernah datang untuk menjenguk Reina.

Sekarang Reva baru sadar bahwa dia telah salah paham!