We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1005
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1005

Di antara ketiga orang itu, kedua orang yang ditendang dadanya tampak lebih baik karena hanya tulang rusuk

mereka saja yang patah dan kehilangan tenaga mereka untuk berkelahi.

Sedangkan orang yang rahangnya ditendang hingga muntah darah itu telah kehilangan separuh giginya dan

hampir mati di tempat ini.

Melihat hal ini, yang lainnya menjadi terperanjat. Serangan Reva ini apa tidak terlalu kejam?

Reva yang berada di sisi lain membalikkan badannya lagi dan menyerang dengan tanpa ragu.

Selusin pria di rumah itu semuanya dibereskan oleh Reva dalam waktu kurang dari tiga menit.

Sedangkan Reva, dia sama sekali tidak mendapat satu bekas luka pun di tubuhnya.

Dengan ilmu dan kekuatannya saat ini, sangat mudah baginya untuk berurusan dengan selusin orang ini!

Tadinya Johnson merasa senang setelahnya wajahnya tampak terheran – heran dan pada akhirnya, ekspresinya

tampak panik sekali.

Dia menatap dengan terperanjat pada semua orang yang terkapar di lantai dan pada saat ini dia baru mengerti

bagaimana kuatnya si Reva ini.

Terdengar suara di area pintu. Itu adalah Agus yang sedang mencoba membuka pintu untuk melarikan diri.

Namun, pintunya sudah dikunci oleh Reva jadi bagaimana mungkin dia bisa membukanya?

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Reva membalikkan badannya untuk melihat dia. Agus tampak sangat ketakutan sehingga kaki dan tangannya

gemetaran lalu dengan suara bergetar dia berkata, “Bro, bro, aku tahu bahwa aku sudah salah dan aku juga tidak

berani lagi…”

“Bro, tolong ampuni aku, ampuni nyawaku, lain kali aku tidak akan berani lagi…”

Reva: “Berlutut!”

Agus segera berlutut di lantai dan kali ini dia tidak berani ragu–ragu lagi.

Reva: “Tampar mulutmu sendiri!”

Agus buru–buru mengulurkan tangannya untuk menampar mulutnya, tamparannya sangat keras. Kali ini dia sama

sekali tidak berani menguji batas garis kesabaran Reva.

Selama Reva tidak menyuruhnya berhenti, Agus akan terus menampar mulutnya sendiri.

Reva berjalan masuk ke dalam ruangan lalu duduk di sofa dan berkata dengan perlahan, “Duduk!”

Ekspresi Johnson sangat marah lalu dengan perlahan dia duduk di depan Reva.

Vanni juga memucat. Dia memeluk lengan Johnson dan menatap Reva dengan terkejut.

Johnson menggertakkan giginya dan berkata dengan lantang, “Kau mau apa?”

“Biar aku kasih tahu ya, papaku adalah Greg Park, dia adalah kepala keluarga Park yang berada di antara

kesepuluh keluarga terpandang. Kalau kalu berani melakukan sesuatu padaku, papaku…”

Sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, Reva sudah langsung menampar wajahnya.

Vanni tidak tahan lagi lalu dengan marah dia berkata, “Reva, cukup sudah!”

“Apa kau benar–benar mengira bahwa kau yang hanya menguasai sedikit ilmu kungfu itu lantas kau bisa berbuat

dengan semena – mena?”

“Bagi orang–orang yang benar benar kuat itu, kau sama sekali tidak ada apa–apanya!”

“Kalau ada orang yang ingin membunuhmu, itu sama saja seperti membunuh seekor semut!”

“Apa kau ingin seluruh keluarga Shu dimakamkan bersamamu?”

Reva mendengus dengan dingin lalu tiba–tiba dia menjambak rambut Johnson dan menekannya di atas meja.

Kemudian dia meraih botol anggur dan langsung menghancurkannya di atas kepalanya!

Johnson menjerit dengan sengsara dan meraung, “Kau berani memukulku! Kau berani memukulku?!”

“Aku adalah anggota keluarga Park dan papaku adalah kepala keluarga Park. Papaku tidak akan melepaskanmu…”

Reva tidak berbicara lagi, kali ini dia langsung mengambil pecahan kaca dan memotong salah satu jarinya.

Vanni langsung berteriak. Dia belum pernah melihat orang yang begitu kejam.

Sekarang dia baru sadar bahwa orang kejam yang biasa disebut–sebut oleh Agus itu hanyalah permainan anak–

anak saja.

Reva baru pantas disebut orang yang kejam!

“Papaku pasti akan membunuhmu!”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Papaku pasti akan membunuh kalian sekeluarga!”

“Aku tidak akan melepaskan kalian semua…”

Johnson meraung dengan keras.

Reva tetap tidak berbicara. Dia memotong satu jarinya lagi.

Dan kali ini Johnson baru menjadi lebih baik lalu dengan suara bergetar dia berkata, “Kau… kau mau apa

sebenarnya?”

“Kalau kau mau uang, aku… aku akan memberimu uang.”

“Papaku adalah kepala keluarga Park. Kau boleh mengambil uangnya sebanyak yang kau inginkan, aku… aku akan

memberikan uangnya kepadamu…”

Pada saat ini Reva meletakkan gelasnya lalu bersandar ke sofa dan berkata dengan perlahan, “Telepon

papamu dan suruh dia datang untuk mengobrol disini!”

Johnson menatap Reva dengan tajam lalu dia segera mengambil ponselnya untuk menelepon.

Vanni menggeleng – gelengkan kepalanya. Menurutnya, Reva ini sedang mencari mati.

Tidak peduli seberapa hebatnya kekuatan pria bajingan ini namun apa dia bisa bertarung dengan keluarga

terpandang yang hebat itu?

Begitu Greg Park datang, Reva pasti akan mati!

Kalau sudah menyinggung keluarga Park, jangan harap dia bisa tetap hidup!